Minggu, 09 Oktober 2011


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Gagal Ginjal Kronis adalah  merupakan gangguan fungsi Renal yang progresif dan ireversibel di mana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme tubuh  dan keseimbangan cairan dan Elektrolit menyebabkan Uremia (retensi Urea dan sampah Nitrogen lainnya  dalam darah).
(Bunner & Suddenth, 2002 :1148)
Menurut The third Nasional and Nutrision axsaminasion survey (NHANES III)  memperkirakan prevalensi penyakit Gagal Ginjal Kronis di Amerika Serikat 10,8% atau 19,2 juta orang. Data tahun 1995-1999 insiden Gagal Ginjal Kronik mencapai 100 kasus per sejuta penduduk, di Indonesia diperkirakan insiden Gagal Ginjal kronis mencapai 100-150 kasus per satu juta penduduk. Insiden gagal Ginjal Terminal (GTT) meningkat di dunia, dengan diperkiraan lebih dari tiga juta kasus pertahun dalam tiga dekade terakhir manajemen dari GTT (Gagal Ginjal Terminal) lebih fokus pada terapi pengganti yaitu dengan dialisis atau dengan tranpalantasi. Menurut dari data United State Renal data sisitem 42% kematian pada pasien Hemodialisis disebabkan kelainan pada jantung, dimana 22,4% di sebabkan henti Jantung atau Aritmia.
Di U.S.A. pada tahun 2000 GTT lebih dari 375.000 orang pertahun dan 2010 diperkirakan meningkat 651.000 0rang pertahun, dimana 275.000 orang menjalani Hemodialisis dan 100.000  menjalani teranpalantasi.
(http:/www.scribd.com/doc/32601617/arterial-Fibrilisasi-pada-pasien-gagal-ginjal-kronis-henodialisa-dan-penggunaan –oral-antikuagulan)
Indonesia termasuk negara dengan tingkat penderita gagal ginjal yang cukup tinggi. Menurut  data dari Penetri (Persatuan Netrologi Indonesia) di perkirakan ada 70  ribu  penderita ginjal di Indonesia, indonesia termasuk negara  dengan tingkat penderita gagal ginjal cukup tinggi. Namun yang terdeteksi menderita gagal ginjal kronis tahap terminal dari mereka yang menjalani cuci darah (emodialim)  hanya sekitar 4 ribu – 5 ribu saja  ini dari  jumlah  penderita ginjal  yang mencapai 4500 orang. Banyak penderita yang meninggal dunia akibat tidak mampu berobat dan cuci darah yang bianya sangat mahal ”kata Sri  Soedarsono Ketua Yayasan Pembinan Asuhan Bunda (YPAB)  Rumah Sakit  Khusus Ginjal (RSKG) di sela acara peringatan  ulang  tahun Ke-16 Rumah sakit tersebut.  (http://suksesdantrik.blogspot.com/2011/04/kti-prilaku-pasien-penderita-gagal.html)
            Data WHO kata Prof dr Harun Rasyid Lubis SpPD KGH saat memperingati hari ginjal sedunia di tahun 2011 di klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasida Jalan Di Panjaitan Medan belum lama ini, dari tahun 2000 yang hanya 1,1 juta pasien cuci darah, di 2010 sudah 2,1 juta orang. Penyebab Gagal Ginjal terbesar 70% akibat Dibetas Militus Tipe II disusul penyakit hipertensi. (http://www.diabetesmelitus.comli.com/penyakit-gagal-ginjal-menjadi-pembunuh-massal.html)
            Pada penderita Gagal Ginjal Kronik, hampir selalu disertai dengan Hipertensi, sebab hipertensi dan penyakit Ginjal Kronik merupakan dua hal yang selalu berhubungan erat. Selain itu juga penyakit ginjal telah lama di kenal sebagai penyebab Hipertensi sekunder. Hipertensi terjadi pada labih kurang 80% penderita Gagal Ginjal Terminal (GTT). Hipertensi pada penderia Gagal Ginjal Kronik dapat terjadi sebagai efek dari penyakit pembuluh darah yang telah ada sebelumnya atau akibat dari penyakit itu sendiri. Adanya beberapa penyakit penyerta yang terjadi pada penderita Gagal Ginjal Kronik seperti Diabetes dan Hipertensi dapat mempercepat buruknya fungsi ginjal penderita.
Saat ini penyakit gagal ginjal kronis (PGK) banyak menyerang pasien berusia 20-40 tahun. Sejumlah pasien PGK muda itu mengaku mengonsumsi banyak makanan dan minuman olahan yang mengandung bahan kimia.
http://www.ygdi.org/_patientinfo.php?view=_kumpulan_artikel_detail&id=14)
Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti gambaran kasus gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum Kabanjahe 2010.
1.2  Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah adalah: Bagaimana Gambaran Kasus Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Umum Kabanjahe tahun 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar